Nama : Tasya Nur Sabrina
NPM : 58413804
Kelas : 4IA08
Dalam era modern ini,
setiap orang semakin di tuntut agar memakai potensi mereka semaksimal mungkin.
Tidak hanya dari faktor kecerdasan dan inteligensia saja, namun kematangan
emosi dan kepribadian juga di perlukan, karena pada dasarnya pribadi yang telah
mengenal dirinya sendiri lebih mudah untuk mencapai hal yang di
cita-citakannya. Untuk mencapai tuntutan tersebut, seseorang perlu untuk
mengetahui kepribadian masing-masing sebagai jembatan menuju pemakaian potensi
yang maksimal, efesiensi dan efektifitas dalam bekerja, serta kualitas
kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Penulisan ini dibuat
beserta project nya karena mengacu kepada tujuan penulisannya, yaitu sebagai
salah satu syaray kelulusan matakuliah Penulisan Ilmiah dan seperti yang
disebutkan dilator belakang, diperlukannya kematangan emosional sebagai
pembantu dalam bekerja. Untuk mencapai level kematangan emosional tinggi di
perlukan tes MBTI yang ada dipenulisan sebagai indicator tipe kepribadian
seseorang.
MBTI bersandar pada
empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan semua
orang tetap mempunyai semua elemennya, hanya saja seseorang lebih cenderung /
nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, ada
kemungkinan seseorang suka akan dua-duanya tetapi cenderung lebih menyukai
salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya.
Berikut empat
skala kecenderungan MBTI :
The MBTI® attempts to describe individual’s personality in terms of four dichotomous indices: Extraversion (E) – Introversion (I); Sensing (S) – Intuition (N); Thinking (T) – Feeling (F); Judgement (J) – Perception (P)
Dimensi
EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya tipe
pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta
berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan
dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang
suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca,
menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka mampu bekerja sendiri, penuh
konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan
pekerjaan back office.
Dimensi
SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan
cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa
adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih
cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa
diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail
aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan
hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang
bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada
masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh
inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi
jangka panjang.
Dimensi
ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang
selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan.
Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras
kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan
analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang
melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak
mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka
akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan
harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
Dimensi
terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti
judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu
bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak
teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar
perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana
itu. Mereka bagus dalam penjadwalan,
penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving
adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara
acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak
masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi
perubahan dan situasi mendadak.
Masing-masing tipe
diidentifikasi dengan 4 huruf seperti ENFJ. Metode ini sangat populer, sehingga
dapat menemukannya pada pribadi seseorang. Dengan menggabungkan dimensi yang
berlainan, Myers dan briggs mengidentifikasi 16 jenis kepribadian yang berbeda,
setiap kepribadian dengan kelebihan dan minatnya sendiri. Dengan menjelaskan
sebagai berikut :
Tipe-tipe kepribadian dalam tes MBTI
ISTJ
|
ISFJ
|
INFJ
|
INTJ
|
ISTP
|
ISFP
|
INFP
|
INTP
|
ESTP
|
ESFP
|
ENFP
|
ENTP
|
ESTJ
|
ESFJ
|
ENFJ
|
ENTJ
|
Pembuatan project ini
dilakukan pada laptop dengan spesifikasi: Processor Intel core I5, VGA Nvidia
GeForce GTE 720M, RAM 4GB. Dan Software yang digunakan adalah Android studios,
Photoshop CS6 untuk desain logo dan aplikasi, StarUML untuk membuat diagram dan
Microsoft Office Word 2016 untuk penulisan. Sedangkan handphone yang digunakan
yaitu Redmi 3 Versi OS Android 5.0, RAM 2GB, Internal Memori 16GB.
Kelebihan pada aplikasi pada penulisan ini
adalah:
- Soal lebih sedikit dibanding soal-soal MBTI pada umumnya.
- Aplikasi mudah digunakan
- Tidak memakan banyak memori.
Kekurangan pada aplikasi pada penulisan ini
adalah:
- Aplikasi bersifat static.
- Tampilan aplikasi terlalu sederhana
Project aplikasi ini
dapat dipasarkan kepada sekolah-sekolah menengah keatas sebagai salah satu
bagian dari tes kepribadian saat memasuki kelas 12. Aplikasi ini juga
dipasarkan kepada HRD perusahaan-perusahaan sehingga bisa digunakan saat tes
masuk kerja.
No comments:
Post a Comment