Tuesday, October 11, 2016

Penulisan Softskill 1

Nama  : Tasya Nur Sabrina
NPM   : 58413804
Kelas  : 4IA08

Dalam era modern ini, setiap orang semakin di tuntut agar memakai potensi mereka semaksimal mungkin. Tidak hanya dari faktor kecerdasan dan inteligensia saja, namun kematangan emosi dan kepribadian juga di perlukan, karena pada dasarnya pribadi yang telah mengenal dirinya sendiri lebih mudah untuk mencapai hal yang di cita-citakannya. Untuk mencapai tuntutan tersebut, seseorang perlu untuk mengetahui kepribadian masing-masing sebagai jembatan menuju pemakaian potensi yang maksimal, efesiensi dan efektifitas dalam bekerja, serta kualitas kehidupan yang lebih baik dan sejahtera.
Penulisan ini dibuat beserta project nya karena mengacu kepada tujuan penulisannya, yaitu sebagai salah satu syaray kelulusan matakuliah Penulisan Ilmiah dan seperti yang disebutkan dilator belakang, diperlukannya kematangan emosional sebagai pembantu dalam bekerja. Untuk mencapai level kematangan emosional tinggi di perlukan tes MBTI yang ada dipenulisan sebagai indicator tipe kepribadian seseorang.
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun berlawanan semua orang tetap mempunyai semua elemennya, hanya saja seseorang lebih cenderung / nyaman pada salah satu arah tertentu. Seperti es krim dan coklat panas, ada kemungkinan seseorang suka akan dua-duanya tetapi cenderung lebih menyukai salah satunya. Masing-masing ada sisi positifnya tapi ada pula sisi negatifnya.
Berikut empat skala  kecenderungan MBTI :
The MBTI® attempts to describe individual’s personality in terms of four dichotomous indices: Extraversion (E) – Introversion (I); Sensing (S) – Intuition (N); Thinking (T) – Feeling (F); Judgement (J) – Perception (P)



Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi interaksi  sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri, merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang.  Mereka mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data secara internal dan pekerjaan back office.

Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.

Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.

Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu.  Mereka bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
Masing-masing tipe diidentifikasi dengan 4 huruf seperti ENFJ. Metode ini sangat populer, sehingga dapat menemukannya pada pribadi seseorang. Dengan menggabungkan dimensi yang berlainan, Myers dan briggs mengidentifikasi 16 jenis kepribadian yang berbeda, setiap kepribadian dengan kelebihan dan minatnya sendiri. Dengan menjelaskan sebagai berikut :
Tipe-tipe kepribadian dalam tes MBTI
ISTJ
ISFJ
INFJ
INTJ
ISTP
ISFP
INFP
INTP
ESTP
ESFP
ENFP
ENTP
ESTJ
ESFJ
ENFJ
ENTJ


Pembuatan project ini dilakukan pada laptop dengan spesifikasi: Processor Intel core I5, VGA Nvidia GeForce GTE 720M, RAM 4GB. Dan Software yang digunakan adalah Android studios, Photoshop CS6 untuk desain logo dan aplikasi, StarUML untuk membuat diagram dan Microsoft Office Word 2016 untuk penulisan. Sedangkan handphone yang digunakan yaitu Redmi 3 Versi OS Android 5.0, RAM 2GB, Internal Memori 16GB.

Kelebihan pada aplikasi pada penulisan ini adalah:
  •       Soal lebih sedikit dibanding soal-soal MBTI pada umumnya.
  •      Aplikasi mudah digunakan
  •     Tidak memakan banyak memori.



Kekurangan pada aplikasi pada penulisan ini adalah:
  •      Aplikasi bersifat static.
  •    Tampilan aplikasi terlalu sederhana

Project aplikasi ini dapat dipasarkan kepada sekolah-sekolah menengah keatas sebagai salah satu bagian dari tes kepribadian saat memasuki kelas 12. Aplikasi ini juga dipasarkan kepada HRD perusahaan-perusahaan sehingga bisa digunakan saat tes masuk kerja.


No comments:

Post a Comment