Wednesday, November 16, 2016

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM MEMBANGUN NEGERI

PENTINGNYA TOLERANSI DALAM MEMBANGUN NEGERI

Nama  : Tasya Nur Sabrina
Kelas  : 4IA08
NPM   : 58413804
Setiap warga negara Indonesia diberikan HAM, HAM yang berkepanjangan hak asasi manusia adalah hukum dasar yang dimiliki mutlak seorang manusia mulai dari detik dimana orang tersebut lahir. Hak asasi manusia terdiri dari hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik, hak asasi hukum, hak asasi sosial dan budaya, serta hak asasi peradilan.
Karena semua arena orang memiliki kebebasan dalam mengutarakan atau menyampaikan pendapat sesuai dengan hak asasi pribadi, terjadilah golongan-golongan ormas, politik, berbagai macam orang yang memiliki kepercayaan pada agama yang berbeda, hingga komunitas dari hobi-hobi yang berbeda. Indonesia menganut motto “Bhinneka Tunggal Ika” yang merupakan kata dari Jawa Kuno, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Indonesia sangat kaya akan kebudayaan, ragam wilayah, agama dan ras.
Menjadi bangsa yang harmonis dan menghargai satu sama lain merupakan impian bangsa Indonesia, karena seringkali terjadi konflik antar pribadi atau golongan yang memiliki pola pikir yang berbeda. Untuk tetap menghargai pendapat dan kepercayaan orang lain, yang merupakan hak asasi manusianya, dan untuk hidup rukun dan memajukan Indonesia dengan bersatu padu dan juga mengkokohkan bangsa dan negara Indonesia, diperlukan sifat toleransi dari masing-masing pribadi.
Menurut kamus KBBI, toleransi berasal dari kata toleran, yang berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Dalam pengertian yang luas toleransi lebih terarah pada pemberian tempat yang luas bagi keberagaman dan perbedaan yang ada pada individua tau kelompok-kelompok lain (Endang, B. 2000)
Toleransi sesungguhnya berkembang dan kerangka adanya keberagaman, utamanya adalah keberagaman agama dan budaya termasuk didalamnya kebiasaan-kebiasaan, tradisi atau adat istiadat yang menyertainya. Oleh sebab itu semakin keberagaman suatu bangsa, maka akan semakin besar pula tuntutan bagi keharusan pengembangan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan masyarakat dan individu, sehingga akan dapat terwujud keserasian dan keharmonisan hidup, jauh dari konflik-konflik dan ketegangan-ketegangan sosial, lebih-lebih lagi pertentangan dan permusuhan antara masyarakat.
Sebagai ilustrasi, Jika kita memperhatikan salah satu unsur bangunan, misalnya tembok, maka tembok itu terdiri dari beberapa bagian: batu bata, besi, semen, dan pasir. Jika masing-masing bagian itu berdiri sendiri tanpa ada persatuan dan keterkaitan maka tidak akan mempunyai kekuatan. Setelah bagian-bagian itu dipersatukan, dicampur dengan air, dan disusun rapi, maka ia menjadi satu bangunan yang kokoh. Ini semua menggambarkan bahwa perbedaan merupakan sumber kekuatan apabila bersatu dan bekerja sama.
Pendidikan toleransi dapat diajarkan kepada anak dari usia dini, tetapi jika dilihat dengan baik, anak-anak tidak mengerti konsep perbedaan dari gender, ras, agama, dan lain-lain. Anak-anak akan dengan senang hati bermain dengan siapapun orang seusianya.
Namun perlu diperhatikan bahwa dimaksudkan dengan pendidikan toleransi dari usia dini adalah untuk mengajarkan bahwa kepercayaan yang di anut anak dan keluarga mungkin akan berbeda dengan kepercayaan orang lain, dan kita harus mengajarkan kepada mereka bahwa itu tidak apa-apa dan kita harus menghargai apa yang percayai mereka sebagaimana mereka menghargai apa yang kita percaya.
Contoh untuk ini adalah bagaimana seorang siswa harus belajar menghormati ketika temannya harus melaksanakan ibadah, menghormati dan memberi kesempatan tatatkala temannya harus melaksanakan tugas-tugas tertentu, atau mungkin memberikan menghormati perbedaan-bedaan perilaku dalam koridor yang tidak bertentangan norma-norma umum sekolah. Pendidikan adalah alat yang paling mangkus untuk menghindari nirtoleransi. Langkah pertama dalam pendidikan toleransi adalah mengajar orang-orang tentang hak-hak dan kebebasan-kebebasan bersama (berbagi) mereka, sehingga dapat dihormati, dan mengembangkan kemauan untuk melindungi hak-hak kebebasan-kebesan orang lain.




No comments:

Post a Comment