PENTINGNYA TOLERANSI DALAM MEMBANGUN
NEGERI
Nama : Tasya Nur
Sabrina
Kelas : 4IA08
NPM : 58413804
Setiap warga negara Indonesia diberikan HAM, HAM yang
berkepanjangan hak asasi manusia adalah hukum dasar yang dimiliki mutlak
seorang manusia mulai dari detik dimana orang tersebut lahir. Hak asasi manusia
terdiri dari hak asasi pribadi, hak asasi ekonomi, hak asasi politik, hak asasi
hukum, hak asasi sosial dan budaya, serta hak asasi peradilan.
Karena semua arena orang memiliki kebebasan dalam
mengutarakan atau menyampaikan pendapat sesuai dengan hak asasi pribadi,
terjadilah golongan-golongan ormas, politik, berbagai macam orang yang memiliki
kepercayaan pada agama yang berbeda, hingga komunitas dari hobi-hobi yang
berbeda. Indonesia menganut motto “Bhinneka Tunggal Ika” yang merupakan kata
dari Jawa Kuno, yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Indonesia sangat
kaya akan kebudayaan, ragam wilayah, agama dan ras.
Menjadi bangsa yang harmonis dan menghargai satu sama lain
merupakan impian bangsa Indonesia, karena seringkali terjadi konflik antar
pribadi atau golongan yang memiliki pola pikir yang berbeda. Untuk tetap
menghargai pendapat dan kepercayaan orang lain, yang merupakan hak asasi
manusianya, dan untuk hidup rukun dan memajukan Indonesia dengan bersatu padu
dan juga mengkokohkan bangsa dan negara Indonesia, diperlukan sifat toleransi
dari masing-masing pribadi.
Menurut kamus KBBI, toleransi berasal dari kata toleran,
yang berarti bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan,
dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.
Dalam pengertian yang luas toleransi lebih terarah pada
pemberian tempat yang luas bagi keberagaman dan perbedaan yang ada pada individua
tau kelompok-kelompok lain (Endang, B. 2000)
Toleransi sesungguhnya berkembang dan kerangka adanya
keberagaman, utamanya adalah keberagaman agama dan budaya termasuk didalamnya
kebiasaan-kebiasaan, tradisi atau adat istiadat yang menyertainya. Oleh sebab
itu semakin keberagaman suatu bangsa, maka akan semakin besar pula tuntutan
bagi keharusan pengembangan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan masyarakat
dan individu, sehingga akan dapat terwujud keserasian dan keharmonisan hidup,
jauh dari konflik-konflik dan ketegangan-ketegangan sosial, lebih-lebih lagi
pertentangan dan permusuhan antara masyarakat.
Sebagai ilustrasi, Jika kita memperhatikan salah satu
unsur bangunan, misalnya tembok, maka tembok itu terdiri dari beberapa bagian:
batu bata, besi, semen, dan pasir. Jika masing-masing bagian itu berdiri
sendiri tanpa ada persatuan dan keterkaitan maka tidak akan mempunyai kekuatan.
Setelah bagian-bagian itu dipersatukan, dicampur dengan air, dan disusun rapi,
maka ia menjadi satu bangunan yang kokoh. Ini semua menggambarkan bahwa
perbedaan merupakan sumber kekuatan apabila bersatu dan bekerja sama.
Pendidikan toleransi dapat diajarkan kepada anak dari usia
dini, tetapi jika dilihat dengan baik, anak-anak tidak mengerti konsep
perbedaan dari gender, ras, agama,
dan lain-lain. Anak-anak akan dengan senang hati bermain dengan siapapun orang
seusianya.
Namun perlu diperhatikan bahwa dimaksudkan dengan pendidikan
toleransi dari usia dini adalah untuk mengajarkan bahwa kepercayaan yang di
anut anak dan keluarga mungkin akan berbeda dengan kepercayaan orang lain, dan
kita harus mengajarkan kepada mereka bahwa itu tidak apa-apa dan kita harus
menghargai apa yang percayai mereka sebagaimana mereka menghargai apa yang kita
percaya.
Contoh untuk ini adalah bagaimana seorang siswa harus belajar
menghormati ketika temannya harus melaksanakan ibadah, menghormati dan memberi
kesempatan tatatkala temannya harus melaksanakan tugas-tugas tertentu, atau
mungkin memberikan menghormati perbedaan-bedaan perilaku dalam koridor yang
tidak bertentangan norma-norma umum sekolah. Pendidikan adalah alat yang paling
mangkus untuk menghindari nirtoleransi. Langkah pertama dalam pendidikan
toleransi adalah mengajar orang-orang tentang hak-hak dan kebebasan-kebebasan
bersama (berbagi) mereka, sehingga dapat dihormati, dan mengembangkan kemauan
untuk melindungi hak-hak kebebasan-kebesan orang lain.
No comments:
Post a Comment